Payload Logo
Health

Obat Penggugur Kandungan, Bahaya dan Risiko untuk Kesehatan

Date Published

Obat penggugur kandungan bisa memicu infeksi berat, pendarahan, hingga gangguan mental.

Obat penggugur kandungan adalah jenis obat yang digunakan untuk menghentikan atau menggugurkan kehamilan pada tahap awal.

Cara kerja obat penggugur kandungan dengan memengaruhi hormon atau kontraksi rahim, untuk mengeluarkan janin.

Banyak orang menyalahgunakan obat ini karena berbagai alasan. Mulai dari kehamilan yang tidak diinginkan, hingga  tekanan sosial.

Padahal, penggunaan obat ini tanpa pengawasan medis dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan tubuh.

Dampak Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu dan Janin

Dampak obat penggugur kandungan tidak hanya terbatas pada kondisi fisik ibu, tetapi juga bisa berdampak jangka panjang pada kemampuan reproduksi dan kesehatan mental.

Berikut ini dampak yang muncul pada ibu dan janin akibat penggunaan obat penggugur kandungan:

1. Janin tidak berhasil gugur dan memicu komplikasi

Obat penggugur kandungan tidak selalu berhasil menggugurkan janin pada setiap penggunaan.

Dalam beberapa kasus, meskipun obat sudah dikonsumsi, janin tetap bertahan di dalam rahim dan kehamilan berlanjut.

Hal ini dapat menyebabkan komplikasi, seperti perdarahan yang tidak terkendali hingga menyebabkan anemia  berat, syok, hingga kematian.

Apabila kondisi ini terjadi, prosedur medis tambahan seperti kuretase mungkin diperlukan untuk mengeluarkan janin dan memastikan bahwa rahim bersih dari jaringan kehamilan.

2. Menyebabkan cacat janin

Pada beberapa kasus, penggunaan obat penggugur kandungan di luar panduan medis dapat menyebabkan kecacatan seumur hidup pada janin. 

Ada kemungkinan janin tidak berkembang dengan normal dan mengalami gangguan fisik atau perkembangan.

3. Memicu ketidakseimbangan hormon

Obat penggugur kandungan dapat mempengaruhi hormon tubuh untuk menghentikan kehamilan.

Kondisi tersebut juga berpotensi mengganggu siklus menstruasi, memicu perubahan berat badan dan suasana hati, serta mengganggu kesuburan. 

4. Gangguan kesehatan mental

Proses pengguguran kandungan, baik itu dengan obat atau prosedur medis lainnya, dapat berdampak pada kesehatan mental wanita.

Perasaan cemas, depresi, atau rasa bersalah sering kali muncul setelah tindakan tersebut, yang bisa mengganggu kualitas hidup. 

Depresi merupakan masalah mental yang tidak mudah diatasi seorang diri.

Mereka siap membantumu untuk melakukan perawatan dan pengobatan. Ada sejumlah obat yang mungkin diresepkan oleh psikiater untuk mengatasi masalah depresi. 

Daftar Obat Penggugur Kandungan yang Sering Disalahgunakan

Menurut penelusuran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ada sejumlah situs website dan media sosial yang menjual obat penggugur kandungan untuk aborsi secara online.

Obat-obatan tersebut digunakan secara off label. Artinya, penggunaan obat di luar indikasi yang disetujui oleh Badan POM.

Obat ini biasanya dijual dalam bentuk pil yang diklaim dapat menghentikan kehamilan dengan aman.

Padahal, kenyataannya, obat-obatan ini bisa menimbulkan dampak sangat berbahaya.

Menurut BPOM, ada sejumlah obat yang sering ditawarkan media online sebagai obat penggugur kandungan, seperti: 

Obat dengan zat aktif misoprostol, terdaftar di Badan POM dengan indikasi sebagai obat tukak lambung.

Obat dengan zat aktif mifepristone, tidak terdaftar di BPOM. Obat ini sebenarnya digunakan untuk kontrol hiperglikemia karena hiperkortisol.

Mengonsumsi Obat Penggugur Kandungan Melanggar Aturan Hukum

Mengonsumsi obat penggugur kandungan tanpa resep atau pengawasan medis yang tepat dapat melanggar hukum di banyak negara.

Di beberapa negara, pengguguran kandungan hanya diperbolehkan dalam kondisi tertentu, seperti untuk melindungi nyawa ibu atau jika kehamilan terjadi akibat kasus pemerkosaan. 

Sedangkan di Indonesia, penggunaan obat penggugur kandungan tanpa izin medis dapat dikenakan sanksi hukum.

Hal ini disebabkan oleh potensi risiko dan dampak yang dapat ditimbulkan, baik bagi kesehatan ibu hamil maupun janin, serta dianggap melanggar peraturan terkait kesehatan reproduksi. 

Selain itu, pembelian obat penggugur kandungan secara ilegal atau tanpa pengawasan dokter juga dapat menyebabkan peredaran obat-obat yang tidak terjamin keamanannya.

Aturan Hukum yang Berkaitan dengan Aborsi

1. Aborsi masih menjadi tindak pidana dalam sistem hukum nasional.
2. Aborsi diatur dalam UU No.1 tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
3. Setiap perempuan yang melakukan aborsi, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun (Pasal 463 Ayat 1). 

Apa Kata Studi tentang Bahaya Aborsi terhadap Kesehatan Mental? 

Studi berjudul The abortion and mental health controversy: A comprehensive literature review of common ground agreements, disagreements, actionable recommendations, and research opportunities yang dipublikasikan oleh Sage Journal (2018) menyebut, aborsi biasanya dikaitkan dengan meningkatnya gangguan mental pada wanita, dibandingkan dengan yang tidak pernah melakukan aborsi.

Aborsi dapat menyebabkan masalah kesehatan mental pada sebagian wanita. Risiko ini bisa semakin tinggi apabila sudah ada gangguan mental sebelumnya. 

Penggunaan obat penggugur kandungan adalah keputusan serius yang memiliki risiko besar bagi kesehatan fisik dan mental wanita.

Oleh karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter saat hendak mengonsumsi obat yang berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi.

Selalu pastikan bahwa setiap keputusan medis yang kamu ambil, melibatkan pertimbangan yang matang dan dukungan dari ahli kesehatan yang berkompeten.