Gusi Belakang Bengkak, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Date Published

Gusi belakang yang bengkak seringkali menjadi masalah yang mengganggu dan bisa menyebabkan rasa sakit yang cukup tidak nyaman.
Kondisi ini biasanya terjadi pada bagian belakang gusi, di sekitar gigi geraham, dan bisa disertai dengan rasa nyeri atau bahkan berdarah.
Untuk mengatasi gusi belakang yang bengkak, perawatan yang tepat sangat diperlukan. Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara teratur dan berkumur dengan obat kumur antiseptik adalah langkah awal yang penting.
Nah, kamu bisa ketahui lebih lanjut apa saja penyebab gusi belakang bengkak dan bagaimana cara mengatasinya dengan menyimak penjelasan berikut ini!
Apa Saja Penyebab Gusi Belakang Bengkak?
Gusi belakang yang bengkak bisa disebabkan oleh berbagai kondisi. Berikut ini beberapa kondisi yang memicu gusi belakang bengkak yang harus kamu ketahui:
1. Pertumbuhan Gigi Bungsu
Gigi bungsu adalah gigi geraham terakhir yang biasanya tumbuh pada usia 17-25 tahun.
Proses tumbuhnya gigi ini sering kali menyebabkan tekanan pada gusi di sekitar area tersebut, terutama jika gigi bungsu tidak tumbuh dengan sempurna atau posisinya tidak tepat.
Hal ini bisa menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit pada gusi. Jika gigi bungsu tumbuh sebagian, gusi bisa menjadi iritasi dan rentan terinfeksi.
2, Perikoronitis
Perikoronitis adalah peradangan yang terjadi pada gusi di sekitar gigi yang sedang tumbuh, terutama pada gigi bungsu.
Kondisi ini biasanya terjadi jika gigi bungsu tumbuh sebagian dan sebagian gusi masih menutupi gigi tersebut.
Area ini menjadi tempat berkembangnya bakteri, yang dapat menyebabkan infeksi, pembengkakan, dan rasa sakit.
3. Impaksi Gigi
Gigi impaksi terjadi ketika gigi bungsu tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh dengan benar.
Gigi ini bisa tumbuh miring, terhalang, atau hanya sebagian muncul. Akibatnya, bakteri dapat mudah masuk dan menyebabkan infeksi.
Pembengkakan dan rasa sakit sering terjadi pada area gusi yang terinfeksi, dan dalam beberapa kasus, gigi impaksi memerlukan prosedur pencabutan untuk mengatasi masalah ini.
4. Gingivitis
Gingivitis adalah peradangan pada gusi yang biasanya disebabkan oleh penumpukan plak atau sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan baik.
Apabila plak ini tidak dihilangkan melalui sikat gigi yang tepat, bisa berkembang menjadi radang pada gusi yang menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan perdarahan, termasuk di area gusi belakang.
5. Abses Gigi
Abses gigi adalah infeksi yang terjadi pada akar gigi atau jaringan sekitar gigi, yang menyebabkan penumpukan nanah.
Infeksi ini dapat menyebabkan pembengkakan pada gusi di sekitar gigi yang terinfeksi.
Abses gigi sangat menyakitkan dan memerlukan perawatan segera, karena bisa menyebar ke bagian lain dari tubuh jika dibiarkan.
6. Tidak Menjaga Kebersihan Mulut
Kurangnya perawatan mulut yang baik, seperti jarang menyikat gigi atau tidak menggunakan benang gigi, dapat menyebabkan penumpukan plak yang mengandung bakteri.
Plak ini menyebabkan peradangan pada gusi dan dapat membuat gusi membengkak, terutama di bagian belakang mulut.
Kebersihan mulut yang buruk juga meningkatkan risiko infeksi gusi, yang bisa menyebar ke area lainnya.
7. Kekurangan Vitamin C
Vitamin C sangat penting untuk kesehatan gusi dan jaringan tubuh lainnya.
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyakit gusi yang disebut skorbut, yang mempengaruhi gusi dan bisa menyebabkan pembengkakan, perdarahan, dan rasa sakit.
Kondisi ini lebih jarang terjadi pada masyarakat yang memiliki pola makan seimbang, tetapi bisa terjadi jika asupan vitamin C sangat rendah.
Apabila kamu merasakan gusi belakang bengkak dan disertai rasa sakit yang terus-menerus, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Fakta Unik
1. Peradangan gusi di belakang mulut bisa disebabkan oleh infeksi bakteri dari sisa makanan yang terjebak.
2. Gusi bengkak bisa menjadi tanda masalah gigi lebih serius, seperti abses atau gigi impaksi.
Riset Seputar Gusi Belakang Bengkak
Sebuah riset yang dirilis oleh jurnal BMC Oral Health telah menemukan dampak yang dirasakan oleh individu dengan gejala yang berkaitan dengan kesehatan gusi, dan bagaimana hal ini mempengaruhi kualitas hidup mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi gangguan gusi pada seseorang dapat memengaruhi kualitas hidup, meliputi perubahan dalam kehidupan sehari-hari, dampak sosial, psikologis, dan identitas diri.
Untuk mengelola dan mencegah kondisi gusi bengkak, penelitian ini menyoroti pentingnya perawatan gigi yang konsisten dan pendekatan yang lebih berfokus pada pasien.
Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, serta rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi adalah langkah-langkah penting untuk mencegah masalah gusi yang lebih serius.
Selain itu, menghindari kebiasaan merokok dan mengurangi konsumsi makanan manis juga dapat membantu menjaga kesehatan gusi dan mencegah perburukan gejala.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu merasakan sakit pada gusi belakang yang bengkak, ada beberapa tanda yang menunjukkan kamu perlu segera ke dokter gigi, yaitu:
Pembengkakan berlangsung lebih dari beberapa hari.
Rasa sakit yang terus-menerus atau semakin parah.
Disertai demam.
Kesulitan makan, berbicara, atau membuka mulut.
Gusi bengkak muncul setelah cedera atau perawatan gigi baru.
Ada bau mulut yang tidak hilang meskipun sudah menyikat gigi.
Pendarahan gusi yang tidak berhenti.
Dokter gigi akan memeriksa kondisi gusi dan menentukan apakah ada infeksi, pembengkakan akibat gigi yang tumbuh, atau masalah lain yang lebih serius seperti penyakit periodontal.
Sebaiknya jangan menunda perawatan, karena semakin cepat ditangani, semakin kecil risiko komplikasi yang dapat terjadi.
Penanganan Gusi Belakang Bengkak
Apabila kamu mengalami gusi belakang bengkak, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk meredakan kondisi ini dan mencegahnya semakin parah.
Berikut langkah-langkah penanganan yang bisa membantu:
1. Menjaga Kebersihan Mulut
Menyikat gigi secara teratur, setidaknya dua kali sehari, dan menggunakan benang gigi setiap hari dapat membantu mengurangi peradangan pada gusi.
Gunakan sikat gigi berbulu lembut agar tidak menyebabkan iritasi lebih lanjut.
Kebersihan mulut yang baik adalah langkah pertama untuk mencegah pembengkakan gusi akibat penumpukan plak dan bakteri.
2. Gunakan Obat Kumur Antiseptik
Obat kumur bebas alkohol yang mengandung klorheksidin atau bahan antiseptik lainnya dapat membantu membunuh bakteri penyebab infeksi pada gusi.
Gunakan obat kumur setelah menyikat gigi sebanyak 2 kali sehari untuk memberikan perlindungan ekstra pada area yang bengkak.
3. Kompres Dingin
Jika bengkaknya terasa nyeri, kompres dingin bisa membantu mengurangi pembengkakan dan meredakan rasa sakit.
Cukup tempelkan kain bersih yang dibasahi air dingin atau es batu di bagian luar pipi yang dekat dengan area gusi yang bengkak selama beberapa menit.
4. Berkumur dengan Larutan Air Garam
Larutan air garam dapat menjadi solusi alami untuk meredakan pembengkakan dan mengurangi infeksi ringan pada gusi.
Campurkan satu sendok teh garam dalam segelas air hangat dan kumur selama 30 detik.
Air garam membantu menenangkan peradangan dan memiliki sifat antiseptik yang bisa membunuh bakteri di mulut.
5. Konsumsi Obat Pereda Nyeri
Jika gusi yang bengkak terasa sangat sakit, obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen yang tersedia di apotek bisa membantu meredakan rasa sakit.
Obat-obatan ini bekerja untuk mengurangi peradangan dan menurunkan rasa nyeri.
Pastikan mengikuti dosis yang tepat dan jika rasa sakit berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter gigi.
6. Konsultasi ke Dokter Gigi
Apabila pembengkakan tidak membaik setelah beberapa hari atau disertai dengan gejala lain seperti demam atau pendarahan, segera temui dokter gigi.
Pemeriksaan lebih lanjut penting untuk mengetahui apakah ada infeksi atau kondisi gusi yang lebih serius yang memerlukan perawatan lebih lanjut, seperti pembersihan gigi atau pemberian antibiotik.

Jari tangan yang kaku dan sakit dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini sering terjadi karena beberapa penyebab, seperti artritis,

Ada beberapa kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan sakit pinggang sebelah kanan sebagai gejalanya.